Hewan Ini Sudah Ada Sejak Zaman Purba
Siapa yang menangka bahwa ada hewan
yang sudah hidup dari zaman dinosaurus hingga saat ini, meskipun ada saja
perbedaan dalam hal ukuran dan anatominya. Berikut adalah sedikit dari hewan
yang sudah ada dari zaman dinosaurus
Prehistoric
Aves
1. Argentavis
Argentavis magnificens (secara harfiah berarti "burung megah
Argentina") adalah salah satu burung terbang terbesar yang pernah dikenal,
mungkin lebar sayapnya melampaui Pelagornis sandersi yang baru-baru ini ditemukan.
Argentavis magnificens kadang-kadang disebut sebagah teratorn raksasa, ia
adalah spesies burung condor yang telah punah yang dikenal dari tiga lokasi
dari periode Miosen akhir dipusat dan barat laut Argentina, di mana contoh
fosil yang baik telah ditemukan. Perkiraan rentang sayapnya adalah 7 m (23
kaki), dan tingginya mencapai 1,5 m (4,9 kaki) dan berat sekitar 72 kg (159
lb). Pada tahun 2014 spesies lain yang telah punah Pelagornis sandersi
digambarkan memiliki ukuran yang sama. Sebagai perbandingan, burung dengan
lebar sayap terbesar yang masih hidup pada zaman sekarang adalah albatros
pengembara, dengan rentang sayap mencapai 3,65 m (12,0 kaki). Sejak A.
magnificens diketahui merupakan burung tanah, maka perbandingan yang cocok
adalah dengan burung condor Andes, yang tidak terlalu jauh dengan argentavis.
condor andes adalah salah satu burung tanah terbesar, dengan lebar sayap hingga
3,2 m (10 kaki) dan berat hingga 15 kg.
2. Bangau Raksasa Flores "Leptoptilos robustus"
Leptoptilos robustus adalah spesies bangau tongtong purba yang hidup
pada Kala Pleistosen (sekitar 50-15 ribu tahun yang lalu) di Pulau Flores,
Indonesia. Fosil berupa empat buah potongan
tulang kaki ditemukan di Gua Liang Bua, lokasi yang sama dengan ditemukannya
fosil manusia kerdil Homo floresiensis pada 2004 lalu. Bangau raksasa ini mampu tumbuh mencapai 1,8 meter
(setinggi orang bule), jauh lebih tinggi dari rata-rata orang Indonesia yang
hanya mampu tumbuh setinggi 1,5 meter. Karena hal ini, burung tersebut
kemungkinan jarang sekali terbang, atau bahkan tidak pernah sama sekali.
Karena
ukuran ini, burung raksasa ini dipercaya mampu memangsa seorang bayi atau
bahkan anak kecil dari Homo floresiensis, yang hanya mampu mencapai ± 1 meter
pada usia dewasanya. Kerabat terdekat dari burung ini adalah bangau tongtong
biasa (Leptoptilos javanicus) yang masih hidup dan bisa ditemukan di seluruh
Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Prehistoric fish
1. Carcharodon Megalodon
Megalodon berarti "gigi yang besar", adalah spesies dari hiu putih
raksasa yang telah punah, yang hidup sekitar 28-15 juta tahun yang lalu, selama
Era Kenozoikum (akhir Oligosen hingga awal Pleistosen). Hiu ini
dilihat dari bentuknya sangatlah mirip dangan hiu putih zaman sekarang hanya
saja Megalodon memiliki tubuh jauh lebih besar dari hiu putih modern.
C. Megalodon dianggap sebagai salah satu predator terbesar dan paling
kuat dalam sejarah vertebrata, dan kemungkinan memiliki dampak yang mendalam
pada struktur kehidupan dilautan. Sisa-sisa fosil menunjukkan bahwa hiu raksasa
ini mencapai panjang maksimal 14-18 meter (46-59
kaki). Hewan ini termasuk jenis hiu perairan dalam yang jarang naik ke
permukaan kecuali untuk mencari mangsa.
Isu yang tersebar, meski hiu ini belum pernah ditemukan dalam keadaan hidup, banyak di antara
kalangan ilmuwan berpendapat bahwa hiu ini masih hidup, dan termasuk fosil
hidup. Keturunan dekat hiu ini adalah hiu putih. megalodon adalah raja lautan
pada zamannya bersamaan dengan livyatan melvillei.
2. Onchopristis Numidus
Onchopristis
adalah sawfish atau hiu gergraji raksasa, diketahui dari sisa-sisa di seluruh
Amerika Utara, Afrika Utara dan Selandia Baru. Hewan
ini adalah korban dari periode Cretaceous, dan dapat ditemukan baik di laut
atau di sungai pada kedalaman 100 m. ikan ini terlihat seperti ikan hiu dengan
mulut yang menyerupai gergaji mesin, namun sawfish bukan termasuk di dalam
spesies ikan hiu hanya mirip. Ikan ini mampu tumbuh hingga 10 m (33
kaki) ketika sudah dewasa. Ukuran ini ukuran ini jauh berbeda dengan sawfish
modern pada saat ini, sawfish modern hanya berukuran 6 meter saja.
3. Megapiranha Paranensis
Ikan karnivora bergigi setajam gergaji ini ditengarai merupakan
nenek moyang ikan piranha modern yang hidup di Sungai Amazon, dan hidup pada
periode akhir Miosen (antara 8-10 juta tahun lalu).Hewan dari keluarga
characin serrasalmid ini telah punah, dan kala masih eksis, diperkirakan dapat
hidup dengan tubuh hingga sepanjang 1 meter, atau empat kali lebih panjang dari
ikan piranha modern.
Keberadaan ikan ini diketahui setelah fosilnya ditemukan pada 2009
di Argentina. Meski fosil yang ditemukan tidak dalam keadaan lengkap, namun
diyakini bahwa hewan ini mematikan karena memiliki deretan gigi zigzag yang
serupa dengan gigi piranha modern. Deretan gigi itu dilengkapi satu baris gigi
yang berfungsi untuk memotong mangsanya, dan dua baris gigi yang agaknya
berfungsi untuk mengunyah tanaman yang dimakan.
4. Arapaima gigas
Dikenal dengan nama pirarucu di Brazil dan paiche di Peru merupakan
salah satu jenis ikan air tawar terbesar di dunia yang masih hidup. Ikan
raksasa ini merupakan hewan warisan jaman purba yang tidak mengalami evolusi
dan belum punah.
Sepintas apabila dilihat dari samping, ikan dari sungai Amazon ini
memiliki bentuk tubuh yang mirip ikan arwana. Arapaima memang satu keluarga
(famili) dengan ikan arwana yaitu famili Osteoglossidae. Kepala arapaima lebih
lancip jika dilihat dari samping dan lebih ceper. Ikan arapaima dewasa bisa
mencapai panjang 4,5 meter, dengan berat sampai dengan 200 kg. Namun saat ini hanya
bisa tumbuh hingga 2 meter. Karena
bentuknya yang unik (mirip ikan arwana) dan ukurannya yang luar biasa besar,
ikan ini sekarang menjadi ikan hias yang banyak diminati para hobiis ikan hias
sebagai hewan peliharaan.
5. Polypterus Senegalus dan Atractosteus
africanus
Polypterus
Senegalus sering disebut "belut dinosaurus", karena penampilan mereka
dan sirip punggung bergerigi. Mereka sebenarnya bukan belut, tetapi anggota
keluarga Bichirs. Polypterus Senegalus berasal dari Afrika Barat dan merupakan
ikan predator. Ikan purba yang juga dimanfaatkan sebagai ikan hias ini selain
bernapas menggunakan insang, Polypterus Senegalus juga mempunyai kemampuan
untuk mengambil udara dengan menggunakan alat yang termodifikasi seperti
paru-paru.
Atractosteus
africanus adalah spesies gar besar di zaman Cretaceous dari Afrika dan Eropa,
sebagian besar sisa-sisa yang sekarang ditemukan di Perancis, fosil Afrika
ditemukan di Niger. Karena ukuran dan kebiasaan Atractosteus modern di
permukaan dan menghirup udara di perairan dengan tingkat oksigen yang rendah
berspekulasi tentang kemungkinan untuk menjadi camilan lain untuk Spinosaurus.
Prehistoric
reptile
1. Megalania prisca
Megalania adalah spesies biawak raksasa yang telah punah. Spesies ini
merupakan salah satu megafauna yang ada di Australia selatan, dan telah
menghilang sekitar 40.000 tahun yang lalu. Megalania adalah kadal sejati
terbesar yang pernah ada.Itu sekitar tiga kali besar Komodo di Nusa
Tenggara,Indonesia.Panjang tengkorak
Megalania diperkirakan 76 cm. Panjang badan Megalania panjangnya 3,5 meter.
Sementara ada yang ditemukan sepanjang 7 meter.Beratnya sekitar 1.900
kilogram(2.000 kilogram singkat).Megalania memiliki kaki yang kuat untuk
berlari secepat 3-10 km/jam dan rahang yang sangat kuat dengan puluhan gigi
tajam yang juga kemungkinan mengandung bakteri beracun.Kulitnya keras,tebal,dan
bersisik.
Megalania adalah pemangsa terbesar di Australia pada zamannya.Kadal
raksasa ini tidak akan segan menyerang Diprotodon, Marsupialia raksasa sebesar
sapi.Procoptodon,kanguru setinggi 3 m,atau Thylacoleo,singa marsupialia.Tidak
ada yang bisa selamat dari gigitan Megalania yang beracun.Belum diketahui sebab
mengapa kadal raksasa ini bisa punah,walau ada beberapa teori yang mengatakan
mungkin seiring berjalannya waktu,mangsa-mangsa Megalania makin kecil dan
lincah sehingga tidak bisa mereka tangkap,atau mereka diburu terus-menerus oleh
Suku Aborigin awal karena dianggap monster iblis.
2. Titanoboa
Titanoboa adalah sebuah genus ular yang telah punah yang hidup sekitar
60-58 juta tahun yang lalu, selama zaman Paleocene, 10 juta tahun setelah
peristiwa kepunahan dinosaurus. Spesies yang
hanya diketahui adalah Titanoboa cerrejonensis, yaitu ular boa terbesar,
terpanjang, dan terberat yang pernah ditemukan, yang menggantikan pemegang
rekor sebelumnya, Gigantophis. Dengan membandingkan ukuran dan bentuk dari
tulang fosil dengan individu individu dari ular yang masih ada, peneliti
memperkirakan bahwa individu-individu terbesar dari T. cerrejonensis yang
ditemukan memiliki panjang total sekitar 14,6 m dan berat sekitar 1.135 kg.
3. Purussaurus
Purussaurus adalah sejenis kaiman raksasa yang hidup di Amerika Selatan
sekitar 13-8 juta tahun yang lalu pada Kala Miosen. Fosil yang diketahui berupa tengkorak serta
bagian-bagiannya yang ditemukan di hutan Amazonia Brasil, Kolombia, dan
Venezuela, serta spesimen terbaru yang ditemukan di hutan hujan Peru. Purussaurus adalah salah satu jenis alligator terbesar
yang pernah ada. Para ahli telah memperkirakan bahwa panjang seluruh tubuhnya
sekitar 11-13 meter, menyaingi beberapa kandidat buaya terbesar lain termasuk
Sarcosuchus dan Deinosuchus dari Periode Kretasius.
Prehistoric Insects and
land Arthropods
1. Pulmonoscorpius
Pulmonoscorpius adalah genus dari kalajengking raksasa yang telah punah,
yang hanya berisi 1 spesies saja, yaitu Pulmonoscorpius kirktonensis, yang
hidup pada tahap Viséan pertengahan dari periode Karbon. Fosilnya elah
ditemukan diKirkton bagian timur, Lothian bagian barat diskotlandia. Dalam
kehidupannya, spesies ini bisa tumbuh mencapai panjang hingga 70 cm (28 inci). makanan Pulmonoscorpius tidak diketahui secara
langsung, tetapi arthropoda berukuran kecil mungkin telah menjadi bagian dari
makanannya, dan mungkin juga ia mampu menyengat sehingga mampu menjatuhkan
tetraphoda berukuran kecil.
2. Meganeura
Meganeura adalah genus serangga yang telah punah yang hidup pada periode
Carboniferous (sekitar 300 juta tahun yang lalu), yang menyerupai dan
berhubungan erat dengan capung masa kini. Dengan
lebar sayap hingga 65 cm (25,6 in), Meganeura Monyi adalah salah satu spesies
serangga terbang yang dikenal terbesar melebih meganeuropsis yang hidup pada
periode permian, Meganeura merupakan predator, yang memakan serangga lainnya.
3. Mesothelae
Mesothelae
adalah subordo laba-laba (Ordo Araneae) yang mencakup keluarga Arthrolycosidae
yang telah punah dan Arthromygalidae dan keluarga Liphistiidae satu-satunya
yang masih ada. Mesothelae diperkirakan membentuk kelompok keturunan semua laba-laba hidup
lainnya. Mesothelae terakhir ditandai oleh sternum sempit di sisi ventral
prosoma tersebut. spesies dari periode Karbon Mesothelae ditunjukkan sebagai
sebesar kepala manusia dan menunjukkan berburu reptil seukuran kucing sekarang.
Penyebaran laba-laba Liphistiinae adalah di Myanmar, Thailand, Semenanjung
Malaya dan Sumatera. Heptathelinae ditemukan di Vietnam, provinsi China Timur,
dan Jepang Selatan.
Prehistoric
mammals
1. Livyatan melvillei
Livyatan melvillei adalah nenek
moyang paus sperma modern ini punah sekitar 25 juta tahun lalu. Berbeda dengan
paus yang saat ini kita kenal, yang terkesan lembut dan tak berbahaya,
Leviathan Melvillei merupakan predator berbahaya dengan gigi-gigi yang
mengerikan dan mata besar yang diduga menjadi indera terbaiknya saat berburu
mangsa. L. melvillei panjangnya sekitar 13,5-17,5 meter (44-57
kaki), hampir sama dengan paus sperma jantan dewasa modern, Tengkorak dari
Livyatan melvillei panjangnya adalah 3 meter (10 kaki). Tetapi berbeda dengan paus sperma modern, Physeter
macrocephalus, L. melvillei memiliki gigi fungsional di kedua rahangnya, Rahang
L. melvillei yang kuat dan fossa temporal juga jauh lebih besar daripada paus
sperma modern.
L. melvillei menjadi predator teratas bersama dengan hiu raksasa, C.
Megalodon, yang sejaman dengan L. melvillei di kawasan yang sama, dan paus ini
mungkin berdampak pada penataan ekosistem kelautan Miosen. Munculnya paus sperma raksasa dan balin yang liar
dalam catatan fosil bertepatan dengan fase diversifikasi dan ukuran-range
kenaikan mysticetes pada zaman Miosen.
2. Orcinus citoniensis
Orcinus citoniensis adalah satu spesies purba dari paus pembunuh atau
orca yang hidup di lautan Eropa selatan pada Kala Pliosen. Fosilnya berupa sebuah tengkorak yang hampir utuh
ditemukan dan diangkat dari tanah Poltriciano di wilayah Mount Cetona, Toskana,
Italia. Perbedaan antara Orcinus
citoniensis dengan orca modern (Orcinus orca) ada pada jumlah gigi serta
ukurannya. O. citoniensis memiliki 28 gigi pada kedua rahangnya, sedangkan orca
modern hanya memiliki sekitar 24 gigi. Namun, O. citoniensis memiliki ukuran
yang lebih kecil yaitu sekitar 4 meter, sementara orca modern mampu mencapai
panjang 6 meter lebih. O. citoniensis hidup berdampingan dengan beberapa
predator laut purba lain termasuk hiu raksasa Megalodon (Carcharodon megalodon)
yang dipercaya mampu memangsa paus pembunuh ini.
3. Obdurodon
Obdurodon adalah sejenis platipus purba yang hidup di Australia sekitar
23-5 juta tahun lalu. Ia juga memiliki julukan "Platipus Riversleigh"
karena lokasi pertama fosilnya ditemukan adalah di wilayah Riversleigh di
Australia barat laut. Obdurodon
memiliki perbedaan dengan platipus masa kini. Pada hewan dewasa, mereka masih
memiliki gigi geraham (platipus masa kini kehilangan semua giginya ketika
mencapai usia dewasa).
Spesies ini terlihat sangat mirip dengan platipus modern, hanya ada
sedikit perbedaan yang mencolok. O. dicksoni memiliki rahang atas yang lebih
besar dari platipus modern. Selain itu, tak seperti platipus masa kini, O.
dicksoni masih memiliki gigi geraham saat mencapai usia dewasa, dan ukuran
tubuhnya dapat tumbuh lebih besar dari platipus modern. Bentuk paruhnya
menunjukkan bahwa O. dicksoni mencari mangsa dengan cara menggali di tepian
sungai, sementara platipus masa kini mencari makan dengan menggali di dasar
sungai.
4. Acrophoca
Acrophoca adalah Genus Anjing laut yang telah punah yang hanya terdiri
dari 1 spesies saja, yaitu Acrophoca longirostis, fosil acrophoca telah
ditemukan di Peru dan Chile. Hal ini diduga acrophoca merupakan nenek moyang
anjing laut masa kini. Fosil yang telah ditemukan bersamaan dengan ditemukannya
fosil dari kukang laut seperti Thalassocnus dan cetacean bertaring seperti
Odobenocetops, serta hewan modern seperti lumba-lumba, gannets (sejenis burung
laut) dan kormoran (sejenis burung laut). Acrophoca panjangnya sekitar 1,5
meter (5 ft), dan bentuk tubuhnya tidak disesuaikan untuk berenang tidak
seperti keturunannya, ia memiliki sirip yang kurang berkembang dan leher kurang
efisien. Hal ini mungkin menunjukkan bahwa acrophoca menghabiskan banyak
waktunya di dekat pantai saja. Makanan utama dari acropoca mungkin adalah ikan.
source
Komentar
Posting Komentar